Rabu

tidak ada yang kebetulan

Memang sia-sia hidup ya... ongkos udah habis sedangkan modal belum kembali. ditambah lagi karena kesalahan prediksi perasaan, akhirnya harus pergi keluar kota, alhasil ongkos malah bertambah banyak. naik bus murah untuk meminimalisir ongkos. eh ga tau butuh waktu lama untuk sampe ke tujuan. malah lebih parah, lagi kesel ni... tiba2 pengamen cuap2 dengan volume high pas di samping dudukan pake lirik"rasa sesal"nya iwan falls bukan itu aja ditambah sindiran..."hidup ini hanya kepingan yang terasing dilautan memaksa kita...dsb" benar2 tertosok ni..dari telinga hingga ke hati sampe ubun2 dan mau tak mau harus bersukur, keluarin duit 1000 buat pengamen terdahsyat itu. Masih lanjut.. telat 1 jam jadwal selanjutnya padahal udah dibela-belain naik taxi yang lebih mahal 1000 rupiah dengan kepadatan penumpang yang tidak manusiawi. Pas jalanan macet (pak pangdam serah terima jabatan):(. dengan sangat menyesal beribu maaf di lontarkan dan 2500 rupiah direlakan traktir minum sebagai syukur diri yang insya Allah dimaafkan. pengen juga minum soya, eh koq aneh rasanya tanpa gula. pait banget (kayak diriku..hu huu),belum makan siang dan akhirnya pulang kerumah just forget and forgive..ampun Ya Allah yang maha Pengampun. itu baru secuil konsekwensi perbuatan selama hidup. tapi...
liat hari ini diri masih begini...ya beginila.

"demi masa, sesungguhnya manusia kerugian selalu, kecuali manusia yang beramal shalih dan taqwa, yang saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran"

hanya bisa berharap dengan taubat. harapan itu selalu ada..completely love YOU.

Kamis

prolog

of the way expressing yours one is writing,isn't enough by listening and talking. sometimes you must read and write. this is a new therapy. is the instinct period, isn't?
now just write..
my id is skyearth
secerah langit... seteguh bumi!!